Hasil Panen Menurun dan Laut Mulai Sepi, Nelayan di Pangkalan Susu Kian Terdesak

Pangkalan Susu, Langkat — Kondisi sektor perikanan di Kecamatan Pangkalan Susu, kian memprihatinkan. Dalam beberapa bulan terakhir, masyarakat pesisir mengeluhkan hasil panen udang dan tangkapan ikan yang terus menurun, baik dari segi ukuran maupun jumlah.

Hasil panen tambak udang milik salah satu warga Desa Lubuk Kertang yang diharapkan menjadi tumpuan ekonomi kini tidak lagi sesuai harapan. Dalam masa pemeliharaan sekitar tiga bulan atau seratus hari, ukuran udang seharusnya sudah mencapai kategori A5, yaitu ukuran standar untuk panen layak jual. Namun, pada panen kali ini, udang hanya mencapai ukuran A6. Menurut pemilik udang, kondisi ini menandakan adanya hambatan pertumbuhan sekaligus penurunan kualitas hasil budidaya.

IMG_20251029_150407_040.jpg

Kondisi tersebut mengindikasikan adanya gangguan pada kualitas air tambak dan lingkungan pesisir. Masyarakat menduga penurunan kualitas air dipengaruhi oleh abu batu bara dari PLTU yang beroperasi di kawasan Pangkalan Susu. Material sisa pembakaran tersebut, baik berupa abu maupun endapan dari proses pendinginan, diduga mencemari perairan sekitar, sehingga berdampak pada biota laut dan ekosistem tambak.

Di sisi lain, salah satu mantan nelayan tradisional di Teluk Kerang juga mengalami nasib serupa. Banyak di antara mereka yang kini berhenti melaut karena hasil tangkapan yang tidak lagi sebanding dengan biaya operasional. Jenis ikan yang dulu mudah ditemukan kini semakin jarang. Beberapa jenis biota laut seperti kepiting, udang, dan kerang-kerangan pun menurun drastis.

Selain dugaan pencemaran limbah, ia juga mengaku adanya aktivitas kapal pukat trawl yang memasuki wilayah tangkap nelayan tradisional turut memperburuk keadaan. Metode tangkap yang merusak dasar laut dan mengangkut segala jenis ikan tanpa pandang ukuran membuat populasi ikan semakin berkurang. Situasi ini menyebabkan nelayan kecil kehilangan sumber penghidupan dan banyak yang akhirnya beralih profesi.

Bagi masyarakat pesisir, laut bukan hanya sumber mata pencaharian, tetapi juga bagian dari kehidupan yang menyatu dengan tradisi dan identitas mereka. Penurunan hasil laut tidak sekadar berdampak pada pendapatan masyarakat, tetapi juga mengikis nilai-nilai budaya bahari serta ketahanan pangan lokal yang selama ini bergantung pada kekayaan laut.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top