Sei Siur, Pangkalan Susu – 13 April 2025
Yayasan Srikandi Lestari (YSL) menggelar seminar khusus yang menyasar masyarakat terdampak di wilayah Sei Siur, Pangkalan Susu. Seminar bertajuk “Meningkatkan Kesadaran Dampak Energi Kotor dan Memahami Potensi Energi Bersih di Sumatera Utara” ini dilaksanakan pada 11-12 April 2025. Tujuan utama acara ini adalah agar masyarakat yang terdampak dapat menerima informasi yang komprehensif mengenai dampak negatif dari penggunaan energi kotor serta mengenal potensi energi bersih yang dimiliki daerah Sumatera Utara.
Direktur Yayasan Srikandi Lestari, Sumiati Subakti, membuka seminar dengan paparan yang lebih mendalam terkait isu energi dan lingkungan. Dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan pentingnya peningkatan kesadaran masyarakat sebagai fondasi perubahan ke arah penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan.
“Kita semua paham bahwa selama ini, masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan industri ekstraktif seringkali menjadi pihak yang paling merasakan dampak langsung dari penggunaan energi kotor. Polusi udara, kerusakan lahan, hingga gangguan kesehatan adalah beberapa masalah nyata yang tidak boleh diabaikan,” ujar Sumiati dengan penuh keprihatinan.
Lebih lanjut Sumiati menjelaskan, “Namun, kondisi ini juga membuka peluang besar bagi kita untuk melakukan perubahan. Sumatera Utara sesungguhnya kaya akan sumber energi bersih seperti energi surya, angin, dan panas bumi yang belum dimanfaatkan secara optimal. Kami dari Yayasan Srikandi Lestari berkomitmen untuk menjadi jembatan informasi dan edukasi agar masyarakat tidak hanya menjadi korban, tetapi juga dapat berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan mendukung inisiatif penggunaan energi bersih. Dengan demikian, kita dapat mengurangi ketergantungan pada energi kotor yang sudah terbukti merusak lingkungan dan kesehatan manusia.”
Para peserta sangat antusias mengikuti sesi tanya jawab dan berdiskusi secara interaktif untuk memahami lebih jauh tentang berbagai alternatif energi terbarukan. Acara ini sekaligus menjadi wadah bagi masyarakat terdampak untuk mengungkapkan keresahan mereka serta mendapatkan dukungan dan informasi yang jelas agar dapat berkontribusi positif dalam pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan di daerah mereka.
