
Bulu Cina, 21 Oktober 2025 – Yayasan Srikandi Lestari (YSL) memfasilitasi audiensi antara Puskesmas Kota Datar dan para kepala dusun di Desa Bulu Cinta, Kamis pagi, di kantor desa. Pertemuan dibuka oleh Kepala Desa dan dihadiri oleh Kepala Puskesmas Kota Datar, Okto Prajoyo, bersama timnya. Kegiatan ini bertujuan memperjelas mekanisme Universal Health Coverage (UHC) serta menjelaskan berbagai program kesehatan Kabupaten Deli Serdang, termasuk prosedur layanan berobat gratis dan validasi data kepesertaan BPJS.
Dalam pemaparan awal, Okto Prajoyo menegaskan bahwa mekanisme berobat gratis tidak memerlukan kartu BPJS, cukup menggunakan KTP sebagai alat identifikasi untuk memeriksa status kepesertaan. Melalui KTP, pihak puskesmas dapat melihat apakah seseorang telah terdaftar di BPJS. Ia juga menekankan pentingnya pengecekan dan validasi data secara rutin ke Puskesmas Kota Datar agar keaktifan kepesertaan tetap terpantau.
Pihak puskesmas menjelaskan bahwa sosialisasi program BPJS sebenarnya sudah dilakukan kepada seluruh kepala dusun, namun diakui masih ada warga yang belum menerima informasi secara menyeluruh. Karena itu, koordinasi dengan perangkat desa sangat penting untuk memastikan data peserta aktif dan sesuai. Kepala dusun nantinya akan berperan dalam verifikasi dan validasi penerima bantuan BPJS, sementara Dinas Sosial akan turut melakukan verifikasi lapangan dengan dukungan para kadus. Okto Prajoyo juga menyampaikan bahwa Dinas Kesehatan saat ini menjalankan program penimbangan serentak melalui Integrasi Layanan Primer (ILP) sebagai bentuk penguatan pelayanan dasar di tingkat desa.
Sementara itu, Kadus Kloni 5 menyampaikan keluhan mengenai munculnya nama-nama penerima PBI-JKN yang tidak pernah diajukan, serta adanya warga mampu yang justru terdaftar sebagai penerima bantuan. Kadus juga menyoroti kurangnya informasi mekanisme pengaduan, yang menimbulkan kebingungan di lapangan. Menanggapi hal tersebut, pihak puskesmas menjelaskan bahwa Program UHC di Deli Serdang telah mengaktifkan sekitar 31.000 peserta BPJS, yang kemudian akan diverifikasi kembali kelayakannya oleh Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial.
Kadus juga mengeluhkan proses berobat gratis yang belum sepenuhnya berjalan lancar. Dijelaskan bahwa jika BPJS belum aktif, maka layanan gratis dengan KTP belum dapat digunakan, sehingga warga perlu melakukan pendaftaran ulang terlebih dahulu. Namun, untuk pengobatan ringan, warga tetap bisa berobat hanya dengan membawa KTP ke puskesmas atau rumah sakit rujukan, seperti RS Amrin Tambunan, RS Pancur Batu, dan RS Bangun Purba.
Pertemuan juga membahas program “Jempol” (perekaman data sidik jari di puskesmas) yang telah terhubung melalui Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di seluruh wilayah Deli Serdang, termasuk layanan darurat. Kepala dusun sempat menanyakan kemungkinan pelaksanaan perekaman di kantor desa seperti sebelumnya, namun dijelaskan bahwa saat ini perekaman dilakukan langsung di puskesmas untuk menjaga sinkronisasi data.
Selain itu, disampaikan pula bahwa perubahan data peserta BPJS dapat dilakukan melalui aplikasi Mobile JKN atau langsung di puskesmas. Dalam beberapa kasus tertentu, peserta BPJS mandiri dengan premi menunggak dapat dialihkan menjadi penerima PBI-JKN tanpa membayar tunggakan, meski peluangnya sangat kecil.
Audiensi yang diinisiasi oleh YSL ini juga menyinggung pentingnya akses layanan bagi kelompok rentan seperti lansia dan penyandang disabilitas. Pihak puskesmas menegaskan komitmennya untuk memberikan kemudahan dalam proses pendaftaran dan pelayanan bagi kelompok tersebut.
Pertemuan diakhiri dengan kesepakatan bersama antara YSL, Puskesmas Kota Datar, dan pemerintah Desa Bulu Cinta untuk memperkuat koordinasi lintas sektor, meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat, serta memastikan seluruh warga dapat memperoleh layanan kesehatan yang adil, mudah, dan tepat sasaran



