Medan, 5 Oktober 2025 — Yayasan Srikandi Lestari (YSL) menyerahkan data hasil pendataan internal migran kepada lembaga kemanusiaan Budha Tzu Chi sebagai langkah awal menjembatani akses bantuan bagi masyarakat rentan yang belum sepenuhnya terjangkau layanan pemerintah.
Penyerahan data ini merupakan tindak lanjut dari hasil pendataan lapangan yang dilakukan YSL di beberapa wilayah seperti Desa Lubuk Kertang, Desa Sei Siur, Desa Pulau Sembilan, Kwala Serapuh, Bulu Cina dan Rantau Panjang. Pendataan tersebut meliputi informasi terkait kondisi sosial ekonomi, kebutuhan dasar, serta akses terhadap layanan sosial seperti kesehatan, pendidikan, dan administrasi kependudukan.
Direktur YSL, Sumiati Surbakti, menjelaskan bahwa banyak dari kelompok internal migran yang mereka temui masih menghadapi kesulitan dalam mengakses bantuan sosial karena keterbatasan dokumen kependudukan atau belum terdaftar dalam sistem layanan pemerintah. “Kami berharap melalui kerja sama dengan Budha Tzu Chi, para internal migran dapat segera memperoleh bantuan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, baik berupa bantuan sembako, kesehatan, maupun pendidikan,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan Budha Tzu Chi wilayah Sumatera Utara menyambut baik kolaborasi ini. Mereka akan melakukan diskusi internal untuk mempertimbangkan bantuan yang hendak disalurkan. Dalam pertemuan itu, YSL menyerahkan data sebanyak:153 anak yatim, 43 keluarga dhuafa, dan 22 penyandang disabilitas.
Melalui kolaborasi ini, YSL juga berupaya memperkuat jejaring antara masyarakat dengan lembaga swasta yang memiliki kepedulian sosial tinggi. Harapannya, langkah ini dapat memperluas peluang bagi internal migran untuk mendapatkan akses yang lebih adil terhadap berbagai bentuk perlindungan sosial.
YSL berkomitmen untuk terus melakukan koordinasi agar masyarakat yang benar-benar membutuhkan dapat memperoleh bantuan. “Bantuan bukan hanya soal distribusi barang, tapi juga tentang bagaimana memastikan keberlanjutan hidup masyarakat yang selama ini terpinggirkan,” tutup Direktur YSL.
